Judul Novel : Dua Cinta di Negeri sakura
Penulis : Irene Dyah
Penerbit : Gramedia
Tahun Terbit : 2015
Harga : Rp.49.500
Penulis : Irene Dyah
Penerbit : Gramedia
Tahun Terbit : 2015
Harga : Rp.49.500
Fictionholic pasti sering kan
ke toko buku. Di sana pasti kalian menjumpai begitu banyak buku baru
dengan berbagai genre terutama romance. Kalau kamu mulai bosan dengan
romance yang berpusat pada cinta sepasang manusia, Dua Cinta di Negeri
Sakura bisa jadi alternatif bacaan romance yang beda. Novel kedua karya
Irene Dyah ini bergenre Islami Pop. Yaps di novel ini kita akan
menemukan ajaran-ajaran islam yang penyampaiannya tidak terkesan
menggurui. Irene Dyah sendiri bisa dibilang baru dalam dunia buku fiksi
Indonesia. Namun dia sering sekali menulis artikel dan non fiksi lainnya
untuk beberapa majalah. Aktifitasnya yang sering mengikuti suami ke
luar negeri seperti Bangkok, Jepang, membuatnya piwai memasukan
setting tempat itu dalam novel ini.
Dua Cinta di Negeri Sakura merupakan lanjutan novel tiga cara mencinta. Namun demikian dua novel ini bisa dibaca masing-masing, karena masing-masing novel mengisahkan tokoh yang berbeda. Kedua novel ini berpusat pada kehidupan tiga perempuan. Aliyah, Miyu, dan Ajeng. Dua cinta di negeri sakura masih mengisahkan ketiga sahabat dan aktifitas mereka. Namun lebih fokus pada Miyu Hasegawa, gadis Jepang yang jatuh cinta sama tarian Indonesia. Suatu kali ketika berkunjung ke Solo untuk sebuah pementasan dia bertemu Scott sahabat Aliyah dan juga Pria Indo yang menarik. Miyu sangat berharap dia bisa kembali ke masa lalu dan tidak tertarik pada Scott. Pertemuan-pertemuan dengan Scott membuat jantung dan dirinya lemah oleh pesona Scott yang memabukan. Apalagi Scott begitu ingin berkenalan dan mendekati Miyu. Andai saja Scott tidak memiliki istri, Miyu pasti mau dengannya. Hingga kemudian Di dalam kegalauan itu Miyu menemukan sebuah pencerahan dan membuatnya tertarik pada ajaran islam. Bagaimana kisah Miyu dan Scott? Cari aja bukunya di Gramed segera.
Dua Cinta negeri Sakura adalah novel kedua karangan Irene Dyah. Novel yang mengambil setting di Jepang ini merupakan lanjutan dari novel sebelumnya Tiga cara Mencinta. Ceritanya berpusat pada tiga orang sahabat : Aliyah yang memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga. Ajeng si Malas tahu dengan gaya hidup yang semau gue. Miyu si gadis Jepang yang lembut. Karakter digambar dengan baik dan konsisten, pembaca jadi ikut terbawa pada karakter-karakter tokoh. Covernya sangat menarik dan eye catching. Congrats untuk desainer covernya. POV yang digunakan adalah POV orang ketiga tunggal. Alur yang digunakan maju mundur. Setting di Jepang juga tidak terkesan sebagai tempelan. Pembaca ikut berjalan bersama Miyu mengelilingi kota Tokyo. Novel ini mengangkat tema tentang bagaimana mencintai pria beristri. Namun dengan lihai Irene mampu membuat tema itu beda dari novel dengan tema serupa. Selain itu ada hal positif yang ditekankan di novel. Bagaimana pandangan Islam tentang kedudukan suami istri. Bagaimana dan mengapa perempuan harus menutup auratnya. Bagaimana perempuan islam menjaga tutur kata. Semua hal islami ini disampaikan dengan asik dan tidak menggurui. Novel ini juga penuh dengan nilai tentang pernikahan dan rumah tangga. Bekal yang bagus untuk perempuan yang akan menikah.
Namun ada beberapa hal yang kurang menurut tukang Review KF. pertama karakter Scott tidak begitu nyata dan tidak terlalu membuat saya jatuh cinta. Penulis kurang menggarap karakter Scott. Mungkin ada baiknya Scott digambarkan sebagai pria baik hati dan hal lain. Saya merasa alasan Miyu mencintai Scott karena ganteng kurang kuat. Namun tenang saja ada beberapa adegan keren yang terjadi antara Miyu dan Scott yang membuat kita salut sama Scott, meski sedikit. Porsi Miyu sebagai tokoh utama juga kurang banyak, karena Aliyah dan Ajeng lumayan banyak diceritakan. Dan yang terakhir GAK ADA PEMBATAS BUKUNYA, huft! Kan sayang harus lipat lembar buku dan malas cari benda lain untuk digunakan sebagai pembatas. Namun kekurangan itu ditutupi dengan plot novel yang menarik. Begitu kau membaca kau takkan melepaskannya. Untuk itu novel ini wajib banget kamu koleksi.
Ada beberapa pesan yang bisa TukangReview sampaikan lewat Novel ini. Yang pertama, jatuh cinta itu menyenangkan, tapi ingat harus masuk akal. Jangan sampai terpedaya oleh perasaan dan melupakan akal sehat. Yang kedua, segala sesuatu yang terjadi pada kita ditentukan oleh kita sendiri. Jadi berhati-hatilah dalam menentukan segala sesuatu. Yang ketiga, jangan lari dari masalah. Hadapilah masalah itu dengan gagah berani. Katanya sih Novel ini punya kelanjutan dimana nanti yang jadi tokoh utamanya si Ajeng diharap di sekuel selanjutnya, pengarang akan membuat tokoh-tokoh lelaki terasa lebih nyata dan membuat pembaca mencintainya. Sekian.
Dua Cinta di Negeri Sakura merupakan lanjutan novel tiga cara mencinta. Namun demikian dua novel ini bisa dibaca masing-masing, karena masing-masing novel mengisahkan tokoh yang berbeda. Kedua novel ini berpusat pada kehidupan tiga perempuan. Aliyah, Miyu, dan Ajeng. Dua cinta di negeri sakura masih mengisahkan ketiga sahabat dan aktifitas mereka. Namun lebih fokus pada Miyu Hasegawa, gadis Jepang yang jatuh cinta sama tarian Indonesia. Suatu kali ketika berkunjung ke Solo untuk sebuah pementasan dia bertemu Scott sahabat Aliyah dan juga Pria Indo yang menarik. Miyu sangat berharap dia bisa kembali ke masa lalu dan tidak tertarik pada Scott. Pertemuan-pertemuan dengan Scott membuat jantung dan dirinya lemah oleh pesona Scott yang memabukan. Apalagi Scott begitu ingin berkenalan dan mendekati Miyu. Andai saja Scott tidak memiliki istri, Miyu pasti mau dengannya. Hingga kemudian Di dalam kegalauan itu Miyu menemukan sebuah pencerahan dan membuatnya tertarik pada ajaran islam. Bagaimana kisah Miyu dan Scott? Cari aja bukunya di Gramed segera.
Dua Cinta negeri Sakura adalah novel kedua karangan Irene Dyah. Novel yang mengambil setting di Jepang ini merupakan lanjutan dari novel sebelumnya Tiga cara Mencinta. Ceritanya berpusat pada tiga orang sahabat : Aliyah yang memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga. Ajeng si Malas tahu dengan gaya hidup yang semau gue. Miyu si gadis Jepang yang lembut. Karakter digambar dengan baik dan konsisten, pembaca jadi ikut terbawa pada karakter-karakter tokoh. Covernya sangat menarik dan eye catching. Congrats untuk desainer covernya. POV yang digunakan adalah POV orang ketiga tunggal. Alur yang digunakan maju mundur. Setting di Jepang juga tidak terkesan sebagai tempelan. Pembaca ikut berjalan bersama Miyu mengelilingi kota Tokyo. Novel ini mengangkat tema tentang bagaimana mencintai pria beristri. Namun dengan lihai Irene mampu membuat tema itu beda dari novel dengan tema serupa. Selain itu ada hal positif yang ditekankan di novel. Bagaimana pandangan Islam tentang kedudukan suami istri. Bagaimana dan mengapa perempuan harus menutup auratnya. Bagaimana perempuan islam menjaga tutur kata. Semua hal islami ini disampaikan dengan asik dan tidak menggurui. Novel ini juga penuh dengan nilai tentang pernikahan dan rumah tangga. Bekal yang bagus untuk perempuan yang akan menikah.
Namun ada beberapa hal yang kurang menurut tukang Review KF. pertama karakter Scott tidak begitu nyata dan tidak terlalu membuat saya jatuh cinta. Penulis kurang menggarap karakter Scott. Mungkin ada baiknya Scott digambarkan sebagai pria baik hati dan hal lain. Saya merasa alasan Miyu mencintai Scott karena ganteng kurang kuat. Namun tenang saja ada beberapa adegan keren yang terjadi antara Miyu dan Scott yang membuat kita salut sama Scott, meski sedikit. Porsi Miyu sebagai tokoh utama juga kurang banyak, karena Aliyah dan Ajeng lumayan banyak diceritakan. Dan yang terakhir GAK ADA PEMBATAS BUKUNYA, huft! Kan sayang harus lipat lembar buku dan malas cari benda lain untuk digunakan sebagai pembatas. Namun kekurangan itu ditutupi dengan plot novel yang menarik. Begitu kau membaca kau takkan melepaskannya. Untuk itu novel ini wajib banget kamu koleksi.
Ada beberapa pesan yang bisa TukangReview sampaikan lewat Novel ini. Yang pertama, jatuh cinta itu menyenangkan, tapi ingat harus masuk akal. Jangan sampai terpedaya oleh perasaan dan melupakan akal sehat. Yang kedua, segala sesuatu yang terjadi pada kita ditentukan oleh kita sendiri. Jadi berhati-hatilah dalam menentukan segala sesuatu. Yang ketiga, jangan lari dari masalah. Hadapilah masalah itu dengan gagah berani. Katanya sih Novel ini punya kelanjutan dimana nanti yang jadi tokoh utamanya si Ajeng diharap di sekuel selanjutnya, pengarang akan membuat tokoh-tokoh lelaki terasa lebih nyata dan membuat pembaca mencintainya. Sekian.