
Kasenda melongok ke bawah tempat tidur. Ditariknya peti harta karunnya keluar, berusaha membukanya. Tangannya geme…
Selanjutnya...Kasenda menarik-narik ujung gaun kuning yang dikenakannya. Sebenarnya Kasenda menyukai warna kuning, apalagi kuning y…
Selanjutnya...Saat ini bumi semakin sekarat. Hutan-hutan tropis semakin gundul. Banjir menjadi hal yang demikian biasa, sehingga pend…
Selanjutnya...gambar diunduh dari sini Aku merasa seperti berada di sebuah stasiun tempat kereta-kereta terhentak dari lamunan lan…
Selanjutnya...Ibu peri yang baik hati, Tentunya ibu peri masih mengingat seorang perempuan muda yang ibu sulap menjadi putri cantik …
Selanjutnya...gambar diunduh dari sini At first I was afraid I was petrified I kept thinking I could never live without you by …
Selanjutnya...picture is taken from here Senyum itu, peri-peri kecilku, adalah sinar mentari pagi yang kau bawa bersama ransel di…
Selanjutnya...gambar diunduh dari sini -satu- “Menjadi gila adalah pencapaian terbesar dalam hidupku”, katanya sambil memasuki…
Selanjutnya...gambar diambil dari sini Surat itu sekarang tergeletak di atas meja kerjaku, di samping tumpukan berkas-berkas ya…
Selanjutnya...Yang tidak diketahui Twittwit, Kasenda saat ini sedang berada di dalam pohon karnesia merah dan sedang memegang ekornya…
Selanjutnya...Percakapan-percakapan kita adalah puisi yang menghelai serupa kelahiran larik matahari dan lembar-lembar dasi sebaga…
Selanjutnya...Nama Kakek Laut yang sebenarnya adalah Zhong Jiu Hai. Zhong ( é’Ÿ ) adalah nama keluarga, yang merupakan pengembangan g…
Selanjutnya...Laut adalah kumpulan titik-titik air yang menghubungkan penjuru jarak dan kisah di bumi. Kau percaya? Aku percaya. P…
Selanjutnya...Aku biru. Begitu saja. Tak perlu logika memang untuk sekedar menjadi sendu. Orang-orang menamakan rasa yang sesak dan …
Selanjutnya...Selayaknya sebuah kota pelabuhan kecil yang sarat dengan aroma laut dan orang-orang dari berbagai suku bangsa, ke…
Selanjutnya...Paragraf-paragraf dongeng ini ditulis bersama-sama oleh: Meliana Indie , Winda Krisnadefa , Indah Wd & G …
Selanjutnya...Pohon Jalan Rahasia Masih sambil bersungut-sungut Kasenda menyepak batu kecil berwarna coklat kehitaman yang dilihatny…
Selanjutnya.../1./ Bahkan dalam hujan sekalipun, engkau mencurahkan cinta yang menitisi gelombang yang menengadahimu.. /2./ Pernah …
Selanjutnya...Paragraf-paragraf dongeng ini ditulis bersama-sama oleh: Meliana Indie , Winda Krisnadefa , Indah Wd & G …
Selanjutnya...Sambil terus berusaha menyembunyikan ekornya di dalam celananya, Kasenda berjalan pulang dengan lesu. Tanpa Bootnya, Ka…
Selanjutnya...
Social Plugin