Mau belajar menulis fiksi: cerpen/novel/editing, bisa bergabung di Kelas Online KF dan belajar sesuai waktu dan kebutuhanmu. Untuk informasi lengkap silakan kirim email ke kelasonlinekf@gmail.com atau klik gambar untuk mengetahui jenis kelas yang bisa kamu ikuti. Tunggu apa lagi? Segera daftarkan dirimu!
***
Pernahkah kamu menulis novel lalu kemudian ketika sampai di tengah, kamu tiba-tiba buntu, ga tahu harus ngapain ceritanya? ga tahu tokoh ceritanya harus dibikin bagaimana? Dan karena pusing kamu berhenti menulis novel itu dan membuangnya ke tempat sampah. Sayang sekali, padahal Indonesia membutuhkan banyak penulis.
Semua orang bisa menulis tetapi tak semua orang bisa menulis novel. Butuh kesabaran, kerja keras, latihan, dan tentu saja komitmen. Hanya orang-orang yang bertekad kuat dan memiliki disiplin diri yang mampu menyelesaikan novelnya. Jadi kalau kamu ingin menulis novel, kumpukan tekad, komitmen, dan percaya novel kamu akan selesai. Namun tekad dan lain-lain itu tak cukup untuk menyelesaikan novel, kita harus punya persiapan matang. Salah satu persiapan yang bisa kita gunakan sebelum membuat novel adalah membuat outline. Berikut ada tips bagaimana membuat outine yang dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.
Langkah pertama: Tentukan genremu!
Tentukan kamu mau mebuat novel genre apa? Apakah itu Romance, Crime, Teenlith, Metropop, dan jenis novel lainnya bisa dilihat di sini. Kalau sudah mantap, bacalah banyak novel genre kamu dan jangan ragu-ragu untuk meniru cara penulis favorit kamu memulai novel (Percayalah semua karya hebat dimulai dengan meniru.)
Langkah kedua: Menentukan premis
Apa itu premis? Premis adalah pernyataan yang berfungsi sebagai kesimpulan. Dalam membuat novel kita harus membuat premis agar kita tahu apa kesimpulan dari novel kita. Misalnya kita telah memutuskan untuk membuat novel bergenre romance, lalu kita menyusun ide cerita dalam bentuk premis.
Contoh Premis:
“Seorang perempuan yang ingin menggagalkan pernikahan sahabatnya bertemu dengan laki-laki yang masih mencintai tunagan sahabatnya.. ”
Itu adalah premis yang kita buat, sekarang kita kembangkan premis tersebut
Langkah tiga:Membuat pembukaan
Hindari membuat pembukaan novel yang dimulai dengan bangun tidur, sinar matahari pagi masuk bla bla. Mulailah adegan novel kamu dengan adegan yang menjadi inti dari masalah itu. Pembukaan harus dibuat semenarik mungkin agar pembaca bertanya-tanya apa yang ada di balik setiap halaman. Misalya, di contoh novel kita, mulailah dengan sahabat si perempuan memberitahu kalau sahabatnya itu akan bertunangan. Ingat buatlah pembukaan yang bagus dan keren, karena pembukaan novel itu seumpama estalase tokoh, kalau menarik orang-orang akan tertarik masuk ke tokoh Anda.
Langkah keempat: Menentukan Ending.
Dari premis di atas, kita bisa menentukan berbagai alternatif ending.
Si perempuan melupakan sahabatnya dan jadian dengan si laki-laki.
Si perempuan berhasil menggagalkan pernikahan sahabatnya dan jadian sama sahabatnya.
Si perempuan mati ketabrak di hari pernikahan sahabatnya itu.
Buatlah banyak alternatif ending dan usahakan membuat ending yang mengejutkan dan tak gampang ditebak jalan ceritanya. Nah, kalau kita tahu bagaimana ending novel kita tentunya akan terarah jalan novel kita nanti. Buatah ending yang bagus karena ending bagus membuat pembaca akan mengejar karya-karya kita.
Langkah kelima: menetukan karakter.
Karakter adalah jiwa dari sebuah novel. Novel yang bagus adalah novel dengan karakter kuat. Dari premis di atas tadi kita mendapat tokoh utama seorang perempuan. Nah langkah selanjutnya adalah menentukan keinginan dan kebutuhan si tokoh utama.
Tokoh perempuan
Keinginan: Sang perempuan Ingin memiliki sahabatnya
Kebutuhan: Sang perempuan merelakan sahabatnya bahagia
Tokoh Laki-laki
Keinginan : Memiliki mantan kekasih yang akan menikah
Kebutuhan: Merelakan mantan kekasihnya itu.
Langkah keenam: Menentukan plot perbab
Secara garis besar dapat disimpulakan plot adalah bagaimana perjalanan hidup tokoh utama dari mencari apa yang dia inginkan sampai mendapatkan apa yang dia butuhkan. Susunlah novel kamu dalam bab-bab.
Contoh:
Bab 1- Sahabat memberitahuan si perempuan bahwa dia akan menikah.
Bab 2- Si perempuan menyadari bahwa dia mencintai si sahabat dan berencana menggaalkan pernikahan sahabatnya.
Bab 3- Si perempuan bertemu dengan laki-laki yang juga adalah mantan kekasih tunagan sahabatnya.
Dan seterusnya hingga akhirnya di enam bab sebelum ending kita harus membuat si perempuan sadar bahwa yang dia butuhkan adalah merelakan sahabatnya menikah dan membuka diri pada laki-laki itu.
Ending Perempuan itu jadian sama sang laki-laki.
Dengan begitu kita sudah punya outline yang menjadi acuan kita menulis. Kalau seandainya kita ide kita mentok silahkan membaca lagi outline yang kita bikin atau tiba-tiba ada ide cerita baru silahkan dikembangkan. Singkatnya dalam membuat novel kita menuliskan bagaimana tokoh utama kita meraih apa yang dia butuhkan.
Langkah terakhir dan yang paling penting, menulislah!
Menulis dan yakinlah novel kamu akan selesai karena penulis-penulis terkenal yang kita kagumi juga berawal dari satu kata. Salam Kampung fiksi