Misteri Pesona
Ada yang datang getarkan hati, pandang mengacau, otak menilai membuncah rasa,
aneh tapi benar adanya, bergema menumbuh rindu ketika rasa mengeja jiwa,
kemudian asa selalu hadir menggapai kala, menanti dentam debar jantung
ditalukan,
merajut seraut wajah serta senyum terulas penuh bunga dipadankan.
jujur, alami, ratio terabaikan ketika hati terlanjur jatuh kedalam pesonanya.
Ketika tiba-tiba terduduk dikanofi, usai mengukur langkah di tebaran
ruang sibuk penuh senda serta gelak, rasa terlihat ramai menari
menggetarkan.
Ku pilih melangu di sudut sepi diantara hura-hura, menikmati panganan dan
secangkir besar minuman dingin.
Rehatku ditemani penyegar tubuh, di terik panas mentari menjelang sore, di
udara sisa tengah hari, imbasnya masih meninggalkan gerah membuat
tubuh-tubuh serasa terbakar dan aroma kulit sekujur mendesah tercekam cuaca
Disekitarku rasa itu terlihat saling berlabuh dirsandarkan,
remaja serta kembara mabuk pesona disudut ruang, asik bercengkrama
melukis asmara,
masing-masing secangkir minuman dingin dan panganan ringan berharap
mampu redakan rindu
mimik kadang tersenyum, cekikikan tak rela lepas pandang tak tertautkan
Rasaku tertawa atau risau, aku tak tau, tetapi kelebat nya membawa kemafhuman,
Kunikmati saja apa yang ada dicakrawala pandang,
Sekelebat sosok-sosok halus lewat tepat didepanku berlenggang bak
putri-putri berperawakan khas,
semampai menghampiri bangku berwarna pucat jadi biru, menyamping
melapangkan ruang sekedar kunikmati pelangi menari dimataku,
pasangan sibuk penebar pesona.
Pesona, berlangsung cepat kadang tak terrencana,
kini diambang luluh antara kau dan aku, rasa itu masih saja mampir
setiap waktu,
tak terkecuali ketika rinai berangkat ke benderang atau hujan mengantar sang
rembulan.
ketika satu tanda telah didentangkan, berharap getar itu tetap terdaftar di
angan kerinduan
misteri pesona…
*
Rahasia Pesona
Aneh tapi diakui adanya, bergema menumbuh rindu ketika waktu mengeja
jiwa, ada asa selalu hadir menggapai kala menanti dentam debar jantung
ditalukan, merajut seraut wajah serta senyum terulas penuh bunga
dipadankan, jujur, alami, ratio terabaikan ketika hati terlanjur jatuh
kedalam pesonanya.
ketika tiba-tiba terduduk dikanofi, ingin rasa itu menari
menggetarkan hati, usai langkah mengukur di tebaran ruang sibuk penuh
senda serta gelak. Ku pilih melangu di sudut sepi diantara keramaian
menikmati panganan dan secangkir besar minuman segar, rehatku ditemani
penyejuk dahaga, di terik panas mentari menjelang sore, udara sisa
tengah hari imbasnya masih meninggalkan panas membuat tubuh-tubuh
serasa terbakar dan aroma kulit sekujur mendesah tercekam cuaca.
Disekitarku wajah-wajah mengurut kening memapatkan alis menuju mata,
remaja serta kembara mabuk pesona hanyut disudut ruang, asik
bercengkrama melukis asmara, masing-masing secangkir minuman segar
berharap mampu meredakan gerah, mimik kadang tersenyum cekikikan tak
rela lepas pandang dikerinduan
rasaku tertawa atau risau, aku tak tau, tetapi serasa sepi diantara
pasangan sibuk penebar pesona, kunikmati saja apa yang ada dicakrawala
pandang, sekelebat tubuh-tubuh halus lewat tepat didepanku berlenggang
bak putri berperawakan khas, semampai menghampiri bangku berwarna
pucat jadi biru, menyamping melapangkan ruang sekedar menikmati
pelangi menari dimataku.
Pesona berlangsung cepat kadang tak terencana.
Kini diambang luluh, rasa itu masih berharap mampir setiap waktu tak
terkecuali ketika rinai berangkat ke benderang atau hujan mengantar
sang rembulan, ketika tanda kehadiran rasa telah berdentang, getar
itu masih terdaftar di angan kerinduan.
Hmmmmmh pesona…
Puisi-puisi Ali Bukbrax (2)
- By Unknown
- On June 06, 2011
- 4 comments
Aku sukaaaaa puisi2nya
ReplyDeleteSependapat dgn Admin...Sukaaaaaaaaaaa dgn puisinya.
ReplyDeleteTerima kasih yah atas partisipasinya...kirim lagi ya nanti
Agak panjang dan sedikit terengah-engah membacanya.. tapi ekstase yang dihadirkan, ada di bait-baitnya yang syahdu.
ReplyDeleteKisanak puisi, bagaimana kalau di penutupan dibuat paragraf yang lebih meledak? supaya meledak lebur mabuk puisi ini..
Tabik :)
terimakasih untuk semua komentarnya Admin, Chalinopita dan Meli, terimasih juga atas kritik demi perbaikan. Salam hangat untuk semuanya.
ReplyDelete