Deasy Maria
Winda.... emak gaul yang maskulin... dibalik penampilan dan suaranya yang anggun (ahyiak :d ) tersimpan ide dan energi yang terlihat di tulisannya (entah status entah cerpen atau tulisan lainnya)
Baru pernah ketemu emak-emak yang begini ini ... Salut atas produkivitas menulisnya.. jangan-jangan di kepalanya hanya ada : tulis tulis tulis tulis ...ngiriiiiiiiii ..
Paling suka kalau Winda sdh bereksperimen dgn "benda-benda bercerita"nya. Imajinasinya hidup dgn dahsyat. Jadi penasaran dgn apa yg dipikirkannya saat melihat sandal jepit di atas lemari, atau tutup panci di keranjang pakaian.
Selamat ulang tahun ya Win. Semoga terkabul segala doa. Semangat dan energimu selalu menerangi gua kita bersama. Peluk cium dr kami semua. Emmmuaaah!
Ge Siahaya
Pertama kali kenal Winda adalah di Pet Society, salah satu game paling heboh buat emak-emak dan tante-tante gaul. Awal-awalnya memang pet-pet kita berdua yang saling mandi-memandikan, si Lolok (petnya Winda, yg namanya ngggggggaaak banget, kalo menurut saya) dan Bla, pet saya saling kunjung2an setiap hari. Pada suatu hari, saya ngadain sayembara mengarang, iya, masih dalam rangka berpetsociety, dan saya terkagum2 berat dengan tulisan hasil karya Winda (sayang saya cari2 tulisan tsb tapi tidak ketemu), di sanalah awal persohiban kami, berlanjuuut sampai ke membentuk kelompok para kelingking di blog Women's Talk yg sekarang sudah mati suri.
Winda ini yang paling konsisten, selalu menulis, seperti energizer bunny yang nggak pernah kehilangan tenaga itu. Saat semua orang pingsan dari menulis karena masalah-masalah masing-masing (atau lebih tepatnya mempermasalahkan masalah, hihi), Winda plus masalahnya sendiri, tetap konsisten menulis. Dialah salah satu mercu suar saya, di dunia tulis menulis internet ini. Gara2 melihat semangatnya yang tidak padam itu, saya jadi terpicu dan terpacu lagi untuk kembali giat menulis fiksi setelah sempat vakum hampir 6 bulan (gara-gara mempermasalahkan masalah itu tadi, wkwkwkwkwk).
Jadi, bagi saya pribadi, there's something (special) about Winda Krisnadefa ini. Sebab dia seorang teman yg konsisten melakukan apa dilakukannya shg menjadi sebuah contoh yg patut ditiru, sekaligus menginspirasi. Winda senang sekali mengatakan: Talk is cheap, dan yap, bagi saya, dia sudah membuktikan bahwa action speaks louder than a thousand words. Happy Birthday Mak Gaul, kutunggu novel-novel berikutnya.
Sari Novita
Yup, kamu benar aku mengenalnya di Perkampungan Maya itu, dimana manusia-manusianya punya nama tengah 'Maya". Awal pertemuan kami biasa-biasa saja, tak ada suatu yang istimewa. Suatu ketika, tanpa sengaja aku dan dia berada di satu gerbong kereta yang sama-bernama 'Rindu'. di situlah kami saling menghampiri dan banyak berbicara.
suatu hari aku datang ke padepokannya dan aku menyaksikan barang-barang antik koleksinya yang jumlahnya tak bisa kuhitung. Koleksinya itu berupa ukiran-ukiran kata yang terbentang irama ekstase di atas kanvas. Aku tak mengira dia memiliki tubuh dan pikiran penuh imaji, entah itu nyata atau hanya imajinasinya saja. bagiku bukan hal itu menjadi perhatianku, tetapi kuantitas dari hasil karyanya.
ternyata dia beitu produktif dan mempunyai keyakinan tinggi. ini yang membuatku kagum. dia pernah bilang,"Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak bisa?" kalimatnya ini turut merasuki fisikku dari ujung jari hingga ubun-ubun kepala.dia tidak perduli karya yang dilombakannya itu menang atau tidak, hal terpentig baginya adalah produktivitas menulis-yang akan mengarah suatu tulisan itu akan bertambah kualitasnya dan dengan seiring waktu orang-orang akan menghargai atau bahkan menundukan kepalanya pada hasil karya tulisannya itu.
dia pun tidak tahu akan ke arah mana hasil kreatifitas yang dibuatnya selaama ini. Baginya semua adalah 'nothing to lose'. yang aku tangkap, tidak ada ruginya melakukan kegiatankegiatan penuh konsisten atau hanya sekdar iseng. toh, walau hasil yang diraih tidak seperti yang diharapkan, paling tidak kita sendiri bisa menikmati melalui kepuasan yang tk bisa dijelaskan dan tak terhitung luasnya. ya, kenikmatan pribadi memang, namun siapa lagi yang akan meghargai, menikmati tulisan kita sendiri, jika kitanya saja tidak suka pada karya sendiri. dan dengan seiring waktu pun, karya yang terbentuk, suatu saat akan dmendapatkan piala.
konsistensi yang tinggi dan usaha yang tak mengenal 'patah', ini yang aku baca dari sosok Winda Krisnadefa. bagiku, dia adalah sebuah ilmu, entah bagi kamu. cara dia bersikap pun cukup baik. ingat keberhasilan itu tidak akan tercapai tanpa tindakan-tindakan/tingkah laku yang baik dari diri sendniri.
Winda Krisnadefa, Selamat Ulang tahun, Kawan!
Aku tidak akan bicara lebar dan penuh bersayap, bila aku tak benar-benar 'membaca' dirimu...
Endah Raharjo
Oh, ya... Winda? Krisnadefa, kan? Bukan Winda yang lainnya? Setiap pikiran saya ingat dia, pasti yang terbayang huruf K dan W. Iya... bukan W dan K. Kok bisa? Lha, itu lho... 'kwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw' yang bisa satu meter panjangnya. Kalo layar lappie saya tidak ada rangkanya, mungkin huruf-huruf itu bisa tumpah ruah ke atas meja setiap kali Winda ketawa; entah itu di status FB-nya atau di Kompasiana.
Ehm... ehm... Kompasiana... kwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk...! Saya memang ketemu Winda di sana. Kapan, ya? Kira-kira akhir Mei 2010. Waktu itu saya mendaftar menjadi anggota Kompasiana, sebuah sosial media - eeehhh... bener salah, ya? Saya ulangi, sebuah sosial media yang menggabungkan antara FB dan blog - ini jelas definisi versi saya, lho...! Winda rajin sekali menayangkan cerita bersambung yang dia kasih tajuk "Resep Si Onis". Nah, cerita itu memberi saya semangat dan bisa meyakinkan saya bahwa orang mau membaca fiksi yang ditayangkan di media maya.
Kata kunci selanjutnya setiap kali berhubungan dengan Winda adalah 'semangat'. Di mata saya perempuan beranak dua ini - yang menasbihkan diri menjadi Emak Gaoel - selalu dipenuhi semangat untuk melakukan apa saja, yang positif tentunya. Laiknya wkwkwkwkwkwkwkwk-nya, semangat Winda juga tumpah ruah kemana-mana, hingga saya sering kebagian juga.
Rasanya, sudah selayaknya di hari yang istimewa ini, Kamis, 4 Agustus 2011 atau Kamis, 4 Ramadhan, 1432 H atau Kamis Wage, 4 Pasa, 1944 (lho... boleh saja, to, pakai tahun Masehi, tahun Hijriah dan tahun Jawa), dengan penuh semangat dan tawa bahagia wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk, dari lereng selatan Merapi di pinggir utara Jogjakarta, saya mengucapkan 'Selamat Ulang Tahun' untuk Winda Krisnadefa. Jadilah selalu dirimu, guncangkan dunia nyata dan dunia maya dengan semangatmu dan tawamu yang membahana.
Indah Wd
Lupa sih kapan tepatnya pertama kali mengenal Winda.. pastinya semuanya berawal dari Pet Society, tapi itu juga ngga sering2 bangets kontak ataupun berbalas2an komen di status dll.. dari Pet Society berlanjut ke Women's Talk dan tadaa.. di sinilah buat yang belon pernah baca karya2nya Winda, siap2 dibuat terkagum2 oleh lincahnya Winda menghidupkan benda2 mati, kereeen daahh! Dan berhubung tayangnya seminggu sekali, jadi bertanya2 kira2 benda apaan lagi yang bakal 'dihidupkan' Winda di minggu selanjutnya, ahahaha..
Berawal dari benda (yang gua baca), ternyata di tempat lain bernama Kompasiana, Winda terus menancapkan kukunya sebagai penulis dengan beragam genre yang bisa diolah dan ditelusurinya. Satu yang khas dari tulisan Winda ituu.. seringkali bikin senyam senyum sendiri tiap membaca ceritanya, hahaha.. terkadang juga bikin meringis menyadari kebenaran 'sindiran' yang diungkapkan secara tersirat, ahahaha.. Yang lainnya ituu.. Winda pinter memilih sub judul yang menarik dari cerber-nya, daann.. paling bisa dhe aww memotong adegan pas lagi seru2nya, ahahahaha.. bikin gregetan sekaligus ngga sabar pengen baca berikutnya itu ada apaan sih?
Kesan yang tertangkap dari beragam jejaring media online, Winda itu orangnya pasti heboh dan senang tertawaa.. setelah bertemu muka dengannya, menurut gua justru yang lebih mencuat dari Winda itu adalah kekalemannya.. dan Winda ituu.. pendengar dan pengamat dalam diam.. sepertinya ngga ada hal yang lepas dari perhatiannya, walau belon tentu semua yang diamatinya itu dikomentarinya, hahaha..
Di balik segala "wkwkwkwkwk" yang sering bangets diketiknya itu.. Winda itu sepertinya sosok yang concern terhadap beragam hal dalam hidup ini, bisa kebaca dari beragam status dan cerita yang dikemasnya dalam gaya bahasa yang mengalir dan enak dikunyah
Met ultah yaa, Windaa.. wish you all the best in life
Meliana Indie
There's surely something about Winda! Bukan saja ia dikenal dengan predikat sebagai emak gaul di seantero jagad Kompasiana, FB dan Twitter, tetapi juga bunglon ungu yang unyu, bat lady yang ketawanya kencang dan panjang, penulis di gua yang paling produktif, emak yang luar biasa bagi Fadhil dan Safina, sahabat tempat menampung semua curhat kawan-kawan, penulis blog gaul yang rajin bikin sayembara, pemenang kompetisi menulis, dan tentunya istri tercinta dari seorang suami yang baik hati.
Berbicara tentang Winda adalah seperti membaca sebuah kisah yang berwarna-warni, tempat keriangan kanak-kanak, filosofi kehidupan semesta dari dapur sampai ke kubikel kantor persegi empat, kejujuran hati dan kesejatian cinta bersekutu dalam dimensi pelangi yang meledakkan ekstase diksi yang menari-nari.
Berkali-kali ia katakan tidak bisa menulis puisi. Padahal, o, tidak tahukah ia dirinya sendiri adalah puisi! Berima menelusuri lekuk perkawanan yang menapaki jalan fiksi yang riuh oleh tawa dan bergelas-gelas cerita setiap malam.
There's something about Winda? Kukatakan, there are many things about Winda! Many splendorous things!
(selamat mengulang tahun untuk sahabat menakjubkan dari Kampung Fiksi: si emak bunglon ungu yang cerah ceriaaaaaa... :D)
Ria Tumimomor
Kenal Winda belum lama nih... Kesan yang gue dapat kalau dia lagi update status di FB mah orangnya heboh abis. Tapi pas ketemu langsung...eits... Jangan salah... Anggun alias jaim...hehhehehe...
Kalau baca dari postingannya dan dari apa yang sudah dia lakukan dalam nulis, kayaknya WInda yang emang paling siap mental dan tenaga dan pikiran dan pastinya NIAT untuk itu. Dan gue salut deh sama dia karena di tengah kesibukannya sama keluarga dan aktifitas lainnya dia selalu bisa aja menyempatkan diri untuk mengahsilkan karya-karya yang menarik dan asik untuk dibaca. Happy birthday ya Winda, dan semoga karir elo sebagai penulis makin meroket!
bungloners
Hepi Bersdey Windaaaa..muach..muachh..muachhh
ReplyDeleteWow, HBD, met milad mba Winda. Panjajng umur, makin sukses dan barokah.
ReplyDeleteSetuju sm semangatnya, dunia boleh terus berputar, tumpah ruah atau jungkir balik, menulis harus tetap lanjuuuuttt, hehe.
Yuhuu... met Ultah.. gw menunggu-nunggu Magali, hihi, semoga PWO pun bisa gw selesaikan bersama2 dengan Magai-nya elo.
ReplyDeleteHave a greeeeaaaat birthday Winda, keep the spirit!
oh oh oh, masih megap2 bacanya...hiks..terharuuuuw..tengkyu banget yaa...
ReplyDeletetapi kayanya ada yg missing deh..kok gw gk dibilang pemales ya...wkwkwkwkwkwkwk.....padahal kan aslinya gw mualesss buangeeeet...huahahahahahaa...
hip hip magali! (gw suka banget nih sama kata2 ini, gara2 si G!) ayo semangat semuanyaaa!!!! *gaya orasi*
Oh God, sungguh selebrasi yang super duper bikin iri...persahabatan yang indah, yang bikin GLEKS! ihikz!
ReplyDeleteKalo aku jadi emak Gaol, halaman ini bakalan kuprint, laminating, pajang di kamar !!!
Met Ultah ya Mak Gaoel, nice to meet you (akhirnya), gak berlebihan rasanya kalo kubilang kamu jadi inspirasiku !!!
Setujuuu sama Dina, musti dilaminating entri ini, qiqiqiqi...
ReplyDeleteKomen lagi ah..
ReplyDeleteHeppi besdei Windaaaaaaaa
Nyundul Mbak Dina, tapi dipigura aja, pilih pigura yg mahal, print-nya juga di atas kertas mahal, biar keren... kayak diploma wuahahahahahaaa...
ReplyDeleteBudina, engkau pun inspirasi jadulku budiiin....wkwkwkwkwkwk..tenang aja, ini ntar dibingkai sekalian trus ditaro di kantor suamiku....lho, apa hubungannya? wkwkwkwkwk
ReplyDeletembak Endah, deasy, makasih lagi yaaa...berpelukaaan.. :)))