Serenade Rindu
Rinduku mengental pekat
Pada rentang waktu dan jarak
Pada perjalanan dan pencarian
Pada rasa dan keyakinan
Rinduku mengental pekat
Dibasuhi embun pada dedaunan
Dialiri tetesan rinai hujan
Dikecupi wangi basah tanah
Dijinggai rona semburat senja
Dilantuni kidung tentang gemintang
Disejuki angin yang bersenda riang
Rinduku mengental pekat
Menginjeksikan serangkum harapan
Memuati segenap perhitungan
Memaksakan pemikiran tentang semua kemungkinan
Rinduku mengental pekat
Dalam setiap langkah yang mereduksi segala
(Ketika bahkan aku tidak tahu pada siapa)
Rindu yang galau sekali. Ah, apakah Juni menghadirkan asa yang sedemikian biru, hingga terangkai ia dalam selarik puisi?
ReplyDeleteSemoga seperti kalender, rindu juga akan berakhir di penghujung bulan ini :)