Suatu Pagi Di Stasiun Tua
Oleh: Ari Adrina
Suara peluit memecah sunyi
Masih dini hari kala itu
Ketika kereta yang ku tumpangi memperlambat lajunya
Merapat ke stasiun pemberhentian
Dan para penumpang mulai berdesakdesakkan
Menuju pintu keluar
berebutan turun dengan tak sabar
Para penjemput berhamburan menyambut;
Orang tua, anak beranak, saudara
Atau kerabatnya
Tersenyum, saling tegur, salam rangkul
Kemudian berjalan beriringan meninggalkan stasiun
Supir taksi, supir angkot, tukang ojek, tukang becak
Hilir mudik menawarkan jasanya
Sebagian penumpang yang tak dijemput tinggal memilih saja
Tak perlu berlamalama, mereka pun segera beranjak
Semuanya pulang
Sementara aku masih berdiri gelisah
Di pinggir rel kereta
Menyapu pandangan ke segala penjuru, kebingungan
Lalu duduk di salah satu bangku
Sekedar menghabiskan waktu
Karena memang tak ada yang aku tunggu
Hanya melamun saja
Sepagi ini aku sendiri
Dan stasiun tua ini akan kembali lengang dan sepi
Sketsa stasiun yang elegi sekali; ada kepulangan, wajah-wajah yang bergegas, pekerjaan dan lenggang menunggu, juga hampa yang tersendat di udara..
ReplyDeleteahhh :)
wuah saya merasa tersanjung puisi ini dikomentari mbak meli *senyum2malu* makasih y mbak. masih tahap belajar nih, pengen bisa buat tulisan sebagus mbak meli ^_^
ReplyDelete