MAAFKAN AKU IBU
Ibu….
Maafkan langkah liarku yang keluar dari lingkaranmu
Lingkaran yang telah membuatmu memeras keringat
Sampai habis
Dan darahlah yang keluar dari pori-pori kulit keringmu
Ibu….
Sungguh ku tak pernah berniat melukis kegelisahan
Menari dalam deritamu
Memberimu kado kegagalan
Sebuah lingkaran kesia-siaan
Ibu…
Izinkan aku menghapus lingkaran kosong yang pernah ku buat dari tulang-tulangmu
Izinkan aku membuat lingkaran baru yang di terangi cahaya
Sinarnya menerangi taman hatiku
Sinarnya menerangi langkahku
Kehangatannya begitu nikmat
Mencairkan harapanku yang dibekukan lingkaran kosong
By: Nanda Yogisvara
Ibu….
Maafkan langkah liarku yang keluar dari lingkaranmu
Lingkaran yang telah membuatmu memeras keringat
Sampai habis
Dan darahlah yang keluar dari pori-pori kulit keringmu
Ibu….
Sungguh ku tak pernah berniat melukis kegelisahan
Menari dalam deritamu
Memberimu kado kegagalan
Sebuah lingkaran kesia-siaan
Ibu…
Izinkan aku menghapus lingkaran kosong yang pernah ku buat dari tulang-tulangmu
Izinkan aku membuat lingkaran baru yang di terangi cahaya
Sinarnya menerangi taman hatiku
Sinarnya menerangi langkahku
Kehangatannya begitu nikmat
Mencairkan harapanku yang dibekukan lingkaran kosong
By: Nanda Yogisvara
Kangen
Terlalu sulit memejamkan mata
Waktu hati merindukan sebuah lagu
Mengiringi hidupku
Sekuntum bunga yang menghiasi hari
Seberkas cahaya yang menyinari langkah
Sebuah cinta yang yang mengisi hati
Begitu indah
Hingga sampai saat ini
Dan di akhir cerita hidupku
Ku masih merindumu
Selalu...
By: Nanda Yogisvara
By: Nanda Yogisvara
Terlalu sulit memejamkan mata
Waktu hati merindukan sebuah lagu
Mengiringi hidupku
Sekuntum bunga yang menghiasi hari
Seberkas cahaya yang menyinari langkah
Sebuah cinta yang yang mengisi hati
Begitu indah
Hingga sampai saat ini
Dan di akhir cerita hidupku
Ku masih merindumu
Selalu...
By: Nanda Yogisvara
LABIL
Kenapa kaki-kaki ku?
Ku terombang-ambing dalam arus yang berubah-ubah
Beterbangan kesana kemari
Ditiup angin dari segala arah
Tak dapatkah engkau bertahan?
Dalam satu pilihan hidup yang bulat
Menyongsong cahaya terang
Menatap hari yang cerah
Masih saja aku bingung
Labil
Dan mengambang
Tentang pilihan di ujung jalan
Aku gagal menata waktu yang sangat mahal
Sia-sia tapak-tapak langkah yang hilang
Kaki-kaki yang berada di persimpangan
Meski kata-katanya sederhana dan lugas, bukan berarti makna yang tersampaikan tidak 'dalam'.. :)
ReplyDeleteMakasih ya sudah mengirim puisi ke Kampung Fiksi
makasih juga mbak meli...
ReplyDeletesalam kenal ampung fiksi...