Puisi-puisi Herlya Annisa (2)


Tentang Bunda

Lagi

Lagi
Tatapmu menusuk tajam
Menguliti setiap jengkal tubuhku
Telanjang
Lalu perlahan rekam peristiwa masa lalu berputar ulang
Menghakimi setiap jejak luka yang kutoreh
Tanpa sengaja, kuyakin begitu
Tapi kau seolah tak percaya
Kalimat demi kalimat pun meluncur deras
Kuharap itu bukan serapah
Karena pintu pintu neraka pastilah terbuka lebar untukku
Saat sumpahmu menggedor pintu Tuhan
Tolong!
Percayai aku
Satu kali saja
Aku mencintaimu dengan berjuta teramat yang berduyun panjang
Meski selalu bibir ini terkatup
Mestinya kau mampu
Menyelami kedalaman samudra hatiku
Karena aku terlahir dari rahimmu, bunda..

***

Mama, Aku Ingin Pulang

Mama,,
Aku ingin pulang
Ke masa masa dimana hanya ada mama dan aku
Ke suatu tempat yang orang lain tak pernah tahu
Lemari rahasia kita
Yang jalannya bukan ditempuh dengan kaki kaki
Tapi mestilah terbang dengan kedua sayap kita yang saling berangkulan..

Mama,,
Aku ingin pulang
Ke suatu arah yang ada dirimu di ujungnya
Mengembangkan kedua tangan sembari tersenyum hangat
Lalu berkata
"Pulanglah, mama rindu.."

Mama,,
Jika saja waktu itu aku tidak salah memilih
Mungkin luka ini tak kan pernah melukaimu
Menjatuhkanmu hingga ke dasar air matamu
Ah, mama.. Maaafkan aku..

Mama,,
Satu yang tak bisa kuucap
Sungguh aku mencintaimu
Sebagaimana kau menyayangiku
Sepanjang nafas kugenggam
Hingga tanah mengubur jasad
Lalu jiwa dihidupkan kembali
Aku mencintaimu..

Mama,,
Aku rindu
Aku ingin pulang
Sekarang juga..

***
Secangkir Teh Sesendok Gula

Secangkir teh dan sesendok gula
Tersaji bersama senja yang hampir habis
Semoga rindu tak berkesudahan
Karena aku tak pernah bosan
Menghadirkan aromamu
Dalam secangkir teh dan sesendok gula
Yang tersaji bersama senja yang hampir habis

0 Spots:

Post a Comment