Pertemuan pertama Klub Buku Online Kampung Fiksi


Judul buku : One For the Money
Penulis : Janet Evanovich

Pengalaman membaca One For The Money...
By Ruwi Meita
Stephanie Plum adalah seorang wanita mandiri yang tadinya bisa hidup layak saat bekerja di sebuah toko lingerie.Namun kemudian dia kena PHK dan kehidupannya langsung hancur. Dia harus berlapang hati menukarkan mobilnya dengan rongsokan. Dia juga mulai berpikir untuk tinggal di rumah orangtuanya. Kejaran utang dan kredit membuatnya berpikir untuk segera mencari pekerjaan. Ayahnya menganjurkan kepada Stephanie untuk bekerja di tempat Vinnie, sepupunya. Semula Stephanie ingin melamar di bagian administrasi namun saat tahu bayaran untuk seorang pemburu lacak buron lebih tinggi. Dia memberanikan diri untuk mencoba melakukannya. Sayangnya dia tidak pernah menyangka buruan pertamanya adalah Joe Mirelli. Stephani pernah punya pengalaman seksual dengan Joe Mirelli saat mereka masih remaja. Joe Mirelli adalah seorang polisi yang dituduh membunuh Ziggy. Stephanie yang sama sekali tidak punya pengalaman begitu polos meminta Joe Mirelli untuk datang ke pengadilan. Dia tidak pernah menyangka pekerjaan ini butuh kekuatan tangan dan nyali. 


Pada perkembangannya sedikit demi sedikit Stephanie belajar dari seniornya Ranger. Dia membeli senjata api untuk keamanan dirinya. Pada perkembangannya Stephanie mulai belajar dan saat dia mengejar Joe Mirelli dia dihadapkan pada bukti-bukti bahwa sesungguhnya Joe Mirelli tidak bersalah. Novel One for the Money memiliki tema yang tidak biasa, sebab di Indonesia hal seperti pemburu orang yang mangkir di pengadilan jarang sekali diangkat. Tema yang unik diolah dengan komedi cukup memberi kesan yang melekat. Chemistry antara Stephanie dan joe Mirelli cukup apik apalagi didukung oleh karakter tokoh-tokoh lain yang unik misalnya Oma Mazur, nenek Stephanie yang sangat lucu, Vinnie, sepupu Stephanie yang memiliki seks menyimpang, Ramirez, petinju yang arogan. Tema ini juga didukung dengan setting Trenton yang keras dimana banyak sekali imigran dari hongaria, Jerman, dan Italia berbaur di sana. Penggambaran setting tidak terlalu berlebihan namun cukup mampu menampilkan sisi Trenton yang keras dan kotor. Keunikan novel ini juga terdapat pada bahasanya yang ceplas-ceplos, tanpa tedeng aling-aling, namun justru itulah letak ciri khasnya. Banyak sekali kalimat-kalimat dengan metafor kasar dan cukup membuat saya tersenyum-senyum dibuatnya. Cuma satu hal yang membuat saya terganggu. Menurut saya motivasi Stephanie akhirnya jadi pemburu orang yang mangkir di pengadilan kurang kuat. Dia masih punya banyak pilihan sebenarnya untuk mengatasi utang-utangnya. Apalagi untuk orang amatir yang tidak pernah berkelahi atau memegang senjata pekerjaan itu sedikit mengganggu saya. Namun overall hal itu bisa ditutupi dengan kekonyolan-kekonyolan Stephanie saat memburu orang-orang tersebut. Dan sejak awal saya sudah bisa menebak kalau manajer Ramirez adalah dalangnya. Sikapnya yang begitu lembut dan baik pada Stephanie sudah jadi clue buat saya.
Rate : 2,5 bintang

Sementara komentar dari CitЯa ЯiZcha Maya: 
Sulit untuk mengabaikan bayangan Katherine Heigl saat baca novel ini. Ini beratnya membaca buku yg lebih dulu ditonton filmnya.Hal terbaik dari novel menurutku gaya bahasa penulisnya, lincah dan cerdas
3 dari 5 bintang. Suka kisah masa lalu Stephanie dan Morelli, Oma Mazur juga kocak!

Dan dari Ajen Angelina
Kalau aku pas baca novel ini suka banget sama awal kalimatnya...
Dan ngakak beberapa adegan kaya pas si Stefani terjebak telanjang di kamar mandi dan Joe menyelamatkannya trus pas nenek stefani memakai baju yang ga banget ke pemakaman dan lain2
Judul buku ini pas banget sama topik ceritanya. One for the money, si Stephanie yang melakukan apapun demi uang.
Sayangnya aku ga suka alurnya yang lambat. Bayangkan si Ramirez udah pernah neror Stephanie di apartemennya dan dia memilih tetap tinggal di apartemen itu. Sama mudah sekali dalang dari pembunuhan Ziggy ditebak.
Terlepas dari itu semua novel ini menarik untuk dibaca. Janet berhasil membangun karakyer yang kokoh...
Tiga dari lima bintang

Kalau dari Ria Tumimomor
Gw ngakuuu.... be lum kelar bacaaaa.... Krn awalnya kayaknya lambat 
Okeh, Sudah selesai dan :
Awal gue baca gue merasa simpati sama tokoh Stephanie Plum yang harus memulai dari awal karena jobless dan cerai pula. Ia harus tahan mendengar usulan perjodohan dari mamanya. Plus ia terpaksa menerima usulan bekerja pada sepupunya dari sang ayah. Bukan usulan yang menarik tapi faktor uang mendorongnya pergi ke tempat sepupunya. Ternyata pekerjaan memburu buronan lebih menjanjikan untuk keuangan Stephanie. Jadi, tanpa pengalaman apapun ia nekat mencoba melakukan pekerjaan tersebut. Hanya ada satu masalah, yaitu buronan pertamanya adalah Joe Mirelli. Kalau kalian menebak Joe adalah cowok pertama dalam kehidupan seksual Stephanie, maka betul sekali. Stephanie masih penasaran dengan Joe. Dan Joe sendiri masih ingat kalau Stephanie pernah menabraknya dengan mobil. Joe adalah polisi yang dituduh menembak orang tidak bersenjata saat bertugas. Dan saat ini dia menjadi buronan. Maka dimulailah kekonyolan Stephanie dalam usahanya menangkap Joe. Sampai ia harus kursus pada seorang yang bernama Ranger. Bayangkan, pemburu buronan tapi tidak tahu bela diri dan enggan menggunakan senjata. Dari awal gue udah nebak kalau Joe pasti gak bersalah tapi gagal menebak siapa pelaku sebenarnya karena keburu baca review disini. Hehehe... Okeh. Cerita berjalan lambat dan sempet membuat gue bosan. Yang menarik adalah, karena situasi kota Trenton yang juga sering gue lihat di film-film Amerika. Dimana semua orang tahu siapa yang pacaran dengan siapa. Siapa yang punya kebiasaan aneh hingga dengan siapa keperawanan seseorang berakhir. Yang seperti ini seru sampai dengan sepupu sendiri aja rahasia paling dalam pun bisa ketahuan. Dan jadi bahan pemerasan. Hanya saja, yang aneh adalah gue tahu memang kalau lagi bokek tuh apa aja bisa dilakukan. Tapi masa sih Stephanie begitu lugunya sehingga tidak mempunyai persiapan sama sekali dan melakukannya sembari waktu berjalan? Tapi mungkin penulisnya ingin mengajak pembaca melihat proses belajar dan sadarnya Stephanie kalau ternyata pekerjaan yang ia lakukan ini berbahaya. Okelah buat ngikik-ngikik pas baca di tengah-tengah. Gue kasih tiga bintang buat yang satu ini.an.... Ohya, di buku ini gw rada kasian sm bapaknya Stephanie... baru baca setengah buku. Kl gw liat tipikal bapak yg tertindas krn cowok sendirian (bapaknya si stephanie)

Ge Siahaya
kenapa selalu gitu ya, ibu mertua sama menantu laki2nya nggak cocok kalo di drama2 Amrik kan sll gitu. Kalo di drama2 Indonesia umumnya ibu mertua sama menantu perempuan yg ga klik.
Kudu baca seri2 berikutnya, wkwkwkwk.... Gw sih suka ya cara dia bercerita yang nggak langsung dar-der-dornya, lebih banyak unsur komedi-drama ketimbang action. Sebetulnya ini model2 Friends dan When I Met Your Mother cuman versi detektif2an

Dhessyana Rachmah
Aku belum selesai kak... *ngaku* baru mau setengah karena plotnya itu dan tenses ku juga masih dikit banget. -,- Dan kabar gembiranya untuk aku hari ini dapat kiriman yang indo version *ahhhhhhh* nanti malem langsung kelarin baca!

Ajeng Kusumaningtyas Pramono
aku merinding pas Ramirez kasih tandamata di depan pintu Plum... baru sadar betapa seremnya keadaanku di sini, tinggal sendirian...
hieeeeeh, jangan sampe deh senggolan sm org kyk gitu,
scara freaks ada di mana2. Habis baca buku ini, aku langsung cek macem2,
aku bener2 gak tau,nomor telpon polisi berapa, pemadam kebakaran, ambulan... gak ada itu semua di posel ku :(((((
Bintang 2

1 comment: