Puisi Rawa El Amady

Kau Tidak Pernah Ada



Ku tatap dikau

Saat itu, kulihat pancar mata mu pecah berebagai arah

Tersingkir dari degub jantungku yang kencang

Malu aku pada butir-butir padang pasir nan gersang



Gelisah ku

Ketika dedaunan pagi tanpa embun

Sinar mentari jua pun terasa terik sejak fajar

Malu aku pada guling yang keletihan

Tak ketemukan diri ku lagi

Di bilik hati mu

2 comments: