Puisi Pungky

Benang

Tadinya aku sangka kamu wanita
Dikatakan benang-benang di dadamu tentang beha
Rajutan mangkuk menelungkup untuk gumpalan serba bisa
Bisa menggoda, bisa menutrisi mini manusia

Sebelumnya aku yakin sekali kalau kamu laki-laki
Pernah bercerita si benang di leher tentang dasi
Ikatan kain penanda laki-laki berprofesi
Profesi sebagai, dan profesi mimpi menjadi

Benang yang merajut kain di antara pahamu berkisah lain lagi
Katanya dia bisa berganti bahkan sampai tiga kali sehari
Sepertinya tuhan salah menciptakan, harusnya kamu terlahir peri
Pergantian vital bisa kamu lakukan sendiri

Kamu, wanita lemah yang sekuat laki-laki
Sebentuk adam yang diturunkan hawa
Sehidup jantan yang dinyawakan betina
Setubuh perawan yang memperkosa

Kamu, laki-laki perkasa segemulai wanita
Pemakai beha warna-warni dengan ikatan dasi
Perajut mangkuk penggoda yang berprofesi laki-laki
Penetes susu bayi dari payudara perkasa rupa

Dan pada benang terakhir yang menjahit kisah atas selangkangan
Ku temukan jenis kelamin tanpa tuan
Kamu membuktikan tentang kedaulatan
Bahwa diri adalah sepenuhnya kuasa si empunya dan tuhan

Pungky Prayitno
Purwokerto, 2 Mei 2011

9 comments:

  1. Benang yang bisa dirajut menjadi menjadi jala, dibentangkan di tengah samudera, mendatangkan maslahat bagi manusia...
    Inspiratif, khas Pungky :-)

    ReplyDelete
  2. @admin: usul. puisi neng pungky ini layak jadi puisi pilihan kampung fiksi. sip tenan!

    ReplyDelete
  3. Setuju sama Naim Ali, Min....ayo Min, tempelkan bunglon kuning Min!

    ReplyDelete
  4. wuakakakakakaaaaaaa :lol:

    analoginya hebring ky :)

    ReplyDelete
  5. Pungky, ini keren sekaliiii. Bagaimana bisa engkau menulis tentang selangkangan dengan sepuitis begini?

    Two thumbs up! :)

    ReplyDelete
  6. Sukaaa aku puisinya..gayanya ituloh..bener kata MBak endah.Khas Pungky

    ReplyDelete
  7. eh ya ampuuun. ternyata berpuisi disini bikin geer banget yaa. jadi seneng :D

    ReplyDelete