Puisi-Puisi Yudhie Dusone Yarcho (1)

"kisah dalam selembar potret"

momen itu telah kauabadikan dalam lembar polaroid, mencabut
sekumpulan memori dari benakmu, lupakan dan akan segera kautemukan :
kebahagiaan dan kesedihan terekam di sana. lalu kau akan menjadikan
alasan, kenapa kembang mawar tak tumbuh di batubatu, meski hujan
setahun mengguyur bumi : penyesalan, bahwa kau telah mengakhirkan
segala yang mustinya menjadi mula. "sayangku, aku menyayangimu sejak
aku belum mengenalmu", demikian yang seharusnya kaukatakan kepada
kekasih yang menunggu di ujung jalan, sesaat sebelum badai dan air
bah menenggelamkan kotakota

"10.02.25"

desau angin perlahan mengikis hingga habis, segala rindu yang
berceceran sepanjang riwayat. seperti pohonpohon jati yang
meranggas, rontok daun dimakan kemarau. aku, di sini, dilumat
kesumat yang berkarat, membawa gigil airmata. berdesakan keluar,
menerobos kabut pagi yang tebal dan mengecewakan

"ini bukan puisi! #2"

berada dalam ruang hampa, dinding segala penjuru mengurungku.
terdiam, termangu. rantai besi di kedua tangan dan kaki, hanya bisa
berdiri. aku lemas, tanpa udara. aku gelap, tanpa cahaya. hanya
sisa-sisa asa yang masih terjaga, hanya isi kepala yang tetap
menyala. sebuah keyakinan, kau ada di sana : untukku

Biodata singkat Penulis:

yudhie dusone yarcho (ydy); lahir di rembang sebuah kota kecil di bagian pantura jawa tengah pada bulan oktober 1975, berminat pada seni-budaya-sastra, dan mulai menulis untuk majalah dinding di waktu smp, tulisannya selain di pajang di blog pribadi (http://dusone.wordpress.com) juga dimuat di media online seperti fordisastra, kemudian, komunitas penulis muda, situseni, Jambi Independent, puisinya juga termuat dalam buku antologi bersama penyair jepara “Bintang Kata” (2010), dan selain terlibat dalam kegiatan komunitas Samudera (Sastra Muda Jepara) juga menjadi kontributor untuk blog komunitas desa sulang rembang (http://sulang.wordpress.com)

3 comments: