Puisi-Puisi Dyah Restyani

Titik Air di Ujung Daun
Oleh: Dyah Restyani

Titik air di ujung daun
Menatap pertemuan kita
Di sore itu
Tepat pukul empat
Saat pelangi mulai tersenyum menghibur awan yang sedang menghapus pilu
Titik air di ujung daun
Beringsut turun
Jatuh tepat di depan hidungmu
Yang selalu kau banggakan itu
Titik air di ujung daun
Menemanimu menungguku
Di gerbang kampus biru
Tak jauh dari rumahmu
Katamu..
Hanya satu jam perjalanan, sayang.
Yah..satu jam katamu
Satu jam..
Yang kuingat hanya jembatan merah, Kota Gresik,
Yang kita lalui tanpa berhenti sejenakpun di sana.
Titik air di ujung daun
Menetes membasahi tanganku yang kutengadahkan ke langit sore
Dan aku berkata
Sepertinya hujan akan turunTapi kamu sekedar menjawab
Hujan tak akan turun, sayang
Ini hanya mendung dan mulai sedikit rintik
Kamu tahu kenapa rintik?
Karena awan cemburu melihat kita
Kamu dan aku..
Tapi tenang, sayang.
Ada pelangi yang sedari tadi sibuk menghibur awan
Begitu katamu..
Titik air di ujung daun
Mengingatkanku pada dirimu
Kota kecil itu
Dan keponakan lucumu
Akankah dongeng Titik Air di Ujung Daun, kamu bacakan untuknya?

Juni 2010.

***

Cinta Ungu Kita di Bulan Juni
Oleh: Dyah Restyani

Ini Juni tahun kedua..
Dan tiga hari lagi adalah hari dimana Tuhan mempertemukan kita dengan sengaja.
Ibarat sebuah skenario drama yang menyejukkan jiwa.
Ini Juni tahun kedua..
Semuanya telah berubah..
Kampusmu tak lagi biru..
Kampusku tak lagi merah..
Dan cinta kita tak lagi berwarna ungu..
Semuanya telah berubah menjadi putih..
Ya..Putih..
Warna tunggal untukmu..
Dan untukku..
Juni tahun pertama, ungu berubah menjadi hitam..
Juni tahun kedua, hitam berubah menjadi putih..
Kadangkala aku rindu dengan usapan angin dingin
Yang menyapa setelah hujan beranjak dari tanah kering itu
Tanah kering tempat pertama kali kita bertemu..
Dengan wajah malu-malu bersemu kemerahan
Cinta kita tak lagi ungu..
Hujan pun tak sedang menampakkan kesegarannya..
Tapi aku bahagia
Dengan cinta ungu yang pernah ada..Bahagia dengan cinta ungu yang telah bergradasi menjadi putih
Cinta ungu yang pernah menjadi warna
Di sepenggal babak kehidupan yang dirancang Tuhan untuk kita
Pada episode Juni dua tahun lalu
Aku bahagia..
Tuhan..

Juni 2011

1 comment:

  1. Dari judulnya saja, sudah romantis dan mengundang minat membaca. Hehe. Puisi yang seperti mendongeng, Mbak Dyah. Bagus! :)

    ReplyDelete