Catatan kecil dibalik jeruji
Kawan,
Kutuliskan pada ingatan di akhir pekan
Tentang jalan-jalan yang tak pernah kita lewati
Tentang hujan airmata yang menggenangi
Kita berlari-lari
Menantang terik pagi
Kurus jemari memecah karang-karang mimpi
Meski perih tak terperi
Kawan,
Sebelum hari engkau bungkam dengan belati
mainkanlah sejenak lagu tanpa notasi
karena aku kan merindukanmu
juga nada-nada sendumu
dibalik jeruji besi…
Muara
Langkah telah bermuara
Diberanda senja engkau menyulam cerita
Tentang secangkir kopi tanpa gula
Atau asap tembakau dari cigaratte bermerek murah
Renta seumpama phobia
Bergelayut pada bahu
Lalu hinggap pada pundak yang tak lagi perkasa
Mendongengkan kisah –kisah
Yang kau catatkan pada buku setebal satu halaman saja…
Riak telah bermuara
Ditepiannya hijau dedaunan luruh
Ranting-ranting patah terseret pasrah
Jiwa yang rapuh menangis tersedu-sedu
Sebelum menutup mata
Sebelum candu menguap dalam paru-paru
Engkau katakan pada cahaya
Waktumu telah tiba dimuara..
Puisi-puisi Dudi Irawan (4)
- By Unknown
- On June 15, 2011
- No Comment
0 Spots:
Post a Comment