Hujan Juni
Kutemui lambaimu dalam rintik
Awal Juni itu menjadi akhir cerita
Engkau memilih malam sunyi
Dan aku berdiam dalam fajar
Embun tertidur di mataku
Seikat mimpi telah kutanggalkan
Saat awan menggiring harap ke pangkuanmu
Aku kehujanan dan membangkai
El hida 31052011
wow! miris...
ReplyDeleteHujan dan kepedihan... selalu berjalan beriringan...
ReplyDeleteterimaksih, kawan... hujan selalu memiliki bermacam arti. diantaranya kepedihan dan kegembiraan itu. hehehe, yuk, nulis yuk!!!
ReplyDeletesalam persahabatan dan salam karya bagaimana caranya ikut berpartisipasi meramaikan blog ini dengan karya. Salam karya dari putra Madura
ReplyDelete@Moh Ghufron Cholid: silakan kirim puisi ke kampungfiksi@gmail.com. Baca juga ketentuan di tema bulanan blog ini yah :) Mari berpuisi :)
ReplyDelete@El Hida: Puisi yang singkat tapi padat. Ah, Juni yang hujan memang selalu inspiratif. Ia sanggup menghalau kemarau yang menyengat dengan bait-bait rinai hujan yang puitis :)
Hujan dan bulan Juni sepertinya sepakat untuk saling menciptakan keindahan. ^^
ReplyDelete