My Way
Kemana, langkahmu ketika senja menari dalam rinai sendiri
Ketimur, arahku mengeja satu penggalan yang tersisa disudut sunyi
Dimana, tersimpan jejak-jejak elegy menuai bias binar menyinari
Di rindang, teduh ada padamu bagai goresan lekat di nisan sanubari
Indah dikenang dan luka perih yang sirna berbaur menjejak senja menata kala
Kenapa, pagi ini semburatmu terlintas begitu saja memanggil difatamorgana
Adakah bungah terbersit luka yang pernah aku rasa kini ada dijalanmu bertangga
Meniti satu-satu undaknya naik kadang turun menuju penghentian
terakhir ketika samar ada dan tiada
Bertanya yang tak pernah berujung menemui sebuah kepastian
Karena Engkau dan aku diperjalanan di sisa upaya menuju takdirnya
Menemui satu kenyataan dikenyataan lainnya
Di luka dan bahagia, di sebuah konsekwensi pilihan yang digenapkan
Puisi Ali Bubrakx
- By Unknown
- On June 01, 2011
- 4 comments
Inspiratif.
ReplyDeleteHidup adalah rangkaian pilihan... kadang manusia kebingungan
Membaca puisi ini jadi merenung. Filosofis! :)
ReplyDeleteTerimakasih, Mba Endah & Meli, sebuah kebahagiaan tersendiri sudah berkenan mengulas puisi diatas. sekali lagi terimaksih.
ReplyDeleteAda pertanyaan2 yg tidak akan pernah menemukan jawabannya. Tapi, ah.. semoga segera menemukan keping yg tersisa di Timur sana ;)
ReplyDelete