Gadis kecil berlompat-lompatan, tawanya renyah mengundang ceriaku yang sedari tadi beku.
Rona merah terganti cerah, mendung di atas padang ilalang berganti awan-awan putih berhias pelangi.
Kupu-kupu nampak menari-nari, gadis kecil menggoda hati, kedamaian hujan merajut kesejukan, diantara bulir-bulir biasan cahayanya yang tinggalkan sembab.
Gadis kecilku menawarkan surga di pelupuk mataku, lewat kecerian yang riang.
Duri-duri di jalan tersibak kelakar lugu, pilu-pilu ombak dihati, menyingkap makna rindunya haru yang terbelenggu.
Ah...
Surgaku tak tersembunyikan lagi, karena gadis kecilku telah melemparkan neraka dengan senyum dan tawanya.
11 Comments
kenapa ada neraka di senyum gadis kecil?
ReplyDeleteIt's Niceee
ReplyDelete@untuk yang tak bernama : neraka disini bukan ada tapi senyum yang membuang neraka dan menghadirkan surga, saya yakin seperti itu.
ReplyDeletekeren mas budi .. ;)
sip, kang!!
ReplyDeleteSuka dua baris terakhir...
ReplyDeleteMinum coklat dulu yuk, Boil..
ga ngopi... :D
hehe makasih, untuk anonimus : itu sekedar kiasan, bahwa surga itu ada nyatanya lewat segenap rasa bahagia yang tak terlukiskan :)
ReplyDeletemakasih semua :)
mari ngopi dan ngudud lagi yuk :)
kebahagiaan selalu berhias kepedihan --> begitukah maksudnya?
ReplyDeleteKeren!
tepatnya begitu, bagai malam dan siang, namun diantara malam dan siang ada pagi, sore, dan senja, bahkan tengah malam dan subuh hehehe :lol:
ReplyDeleteManis dan lugas, juga jujur. Serupa gadis kecil ceria yang menari-nari di taman penuh bebunga. :)
ReplyDeletetak ku sangka bud...dirimu ..oh...aku suka puisi ini
ReplyDeleteAnak2 memang menyenangkan, walaupun kalau sedang nakal dan nyebelin bisa menjadi "neraka" tersendiri, hahaha.
ReplyDelete