Gambar diambil dari CLA |
Dalam Rindu kita bertemu
Bertegur sapa tanpa bertatap muka
Di Kampung Fiksi petualangan dimulai
Melebur kata menjadi jalinan cerita
Hantaran tawa dan canda mengiringi tiap langkah
Walau kadang mencuat perbedaan isi kepala
Tak dapat kupungkiri kalian telah membuatku betah
24, awal mula perjalanan
Bahu membahu saling bergandengan tangan
Diterangi cahaya bohlam
Bersama tujuh perangkai kata kumenelusuri malam
Walau di depan mungkin telah menghadang
Beragam liku kehidupan di tiap persimpangan
Namun ijinkan aku untuk menyampaikan
Rasa syukurku telah bersisian jalan dengan kalian
Teruntuk Mbak Endah yang selalu siap membantu
Aliran katanya membuatku tak kuasa terus membisu
Rangkaian kisahnya yang terasa nyata
Seakan terjadi di depan mata
Siapa bisa melewatkan seorang G
Yang selalu penuh ide segar nan menggelegar
Dengan untaian kata yang tak biasa
Membawaku terbang melayang dalam ruang imaji tanpa batas
Bagaimana dengan Winda yang punya beragam koleksi cerita
Dalam bahasa renyah yang enak dikunyah
Mengungkap hal serius dalam lapisan canda
Namun tak urung telah membukakan mata
Deasy yang ceria selalu bisa mencairkan suasana
Membaca ceritanya menerbitkan senyum terkulum
Membawa ingatan membuka kembali sejumlah album
Tempat beragam kenangan tersimpan penuh nostalgia
Meli dengan rangkaian kata yang terjalin manis
Berlayar di samudera kata bersayap magis
Tempat peri-peri bersenda gurau berbagi canda
Tanpa pernah bersinggungan dengan dusta nestapa
Sari yang seringkali tak terduga
Dengan cerita yang demikian membuai
Menceritakan sejarah dalam balutan fiksi
Mengisi ruang kosong dan memuaskan dahaga
Lalu Ria dengan celetuk dan tawanya yang khas
Ternyata piawai membuat bulu kuduk meremang
Mengusir sedih, menghalau gamang
Menggantung asa yang tak kunjung padam
Terima kasih atas kebersamaan ini
Hanya kata yang mampu kuberikan
Ketika lidah terasa kelu
Tak mampu mengungkapkan rasa di hati
Ku bertemu tujuh bidadari pengumpul kata
Dalam sebuah perjalanan jiwa
Bersisian jalan dalam merangkai cerita
Menghasilkan corak warna yang tak sama
Walau esok masih penuh misteri
Ku tau pasti aku tak sendiri
Melayang dalam alam imajinasi
Melangkah pasti menjemput mimpi
-Indah-
29 Juni 2011
Gue terharuuuuuu..... biru yang sangat biru... Peluk Indah kenceng2. Kita memang ga tahu hari esok itu akan seperti apa, tetapi bersama kalian ber-7 sekarang ini, rasanya tidak ada yang mustahil. If sometimes i walk too fast, please let me know... I will stop, i will wait, just let me know.
ReplyDeleteTerima kasih Indah untuk puisi nya yang mengharu biru :)
ReplyDeleteTerima kasih semuanya untuk persahabatannya ^__^
Indah, puisinya maniiiiiiiiiiisss dan lembut bagai madu. Bikin meleleh... kayak krim keju... mata saya jadi merem melek persis waktu makan pancake durian... Makasih banyak puisinya yang selezat tiramisu...
ReplyDeleteNdah, kayaknya saya lapar nih, semua-muanya disangkutin sama makanan hahahahahahaaa... **peluk Indah peluk semuaaaa**
gak tau mau koment apa
ReplyDeletehanya ingin bilang
puisi ini bagus :)
Indah, aku terharu sangat... sebuah anugrah bisa bertemu dan bersama-sama memasuki dunia imajinasi.. Terima kasih untuk segalanya...
ReplyDeleteINdah..!
ReplyDeletekok gw baru baca iniii??? indaaah, terharuuu... :D
ReplyDelete