Book Talk : Go Set A Watchman


Pada tanggal 4 September bertempat di @atAmerica – Pacific Place kami dari KF diundang untuk menghadiri acara diskusi buku Harper Lee : Go Set A Watchman. Eh? Katanya Harper Lee hanya mengarang satu novel yang fenomenal itu yaitu: To Kill A Mocking Bird. Jadi ada lagi? 

Nah, pembahasan buku  GO SET A WATCHMAN dipandu oleh Arman Dhani; Blogger. Pembicaranya adalah mbak Leila S. Chudori  (Wartawan Senior Tempo), miss Sarah Ziebell dari kedutaan Amerika dan editor penerbit Mizan sekaligus penerjemah mbak Esti Budihabsari .


Jadi sebenarnya yang mana duluan? Naskah Go Set A Watchman atau To Kill A Mocking Bird?

Ternyata, yang ditulis pertama oleh Harper Lee adalah Go Set A Watchman. Tapi ketika ia mengajukan naskah tersebut kepada editor, ia diminta untuk menggodok cerita tokoh utama : Jean Louise Finch (Scout). Proses menulis cerita dari sudut pandang yang berbeda dengan tokoh utama seorang anak yang berusia 6 tahun berlangsung kurang lebih selama 2,5 tahun. Dan setelah selesai novel tersebut diberi judul: To Kill A Mocking Bird.



Banyak yang mengira naskah Go Set A Watchman sengaja diterbitkan oleh pihak keluarga untuk mengeruk keuntungan. Tapi ketika ditanyakan langsung pada Harper Lee, ia mengetahui dan mengijinkan naskah tersebut untuk dipublikasikan.

Naskah Go Set A Watchman menceritakan tokoh Scout dewasa dan bagi para penggemar sosok ayah Scout yang bernama Atticus akan mendapat kejutan dalam novel ini. Spoiler inilah yang terpaksa dikeluarkan oleh mbak Leila S. Chudori dalam pembahasan dan (mau tidak mau) membandingkan antara Go Set A Watchman dan To Kill A Mocking Bird. Dalam Go Set A Watchman, naskah terlihat masih membutuhkan banyak editing; menurut mbak Leila S. Chudori. 

Yang membuat novel To Kill A Mocking Bird menjadi controversial karena saat diterbitkan sekitar tahun 1960, rasisme masih kuat melekat pada sebagian besar penduduk Amerika. Hal ini juga diakui oleh miss Sarah. Tidak heran novel ini memenangkan penghargaan Pulitzer . Dan menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah di Amerika. 



Menurut mbak Leila , Harper Lee adalah sosok wanita yang berpikiran jauh ke depan. Terlihat dari cara pandang tokoh utama dalam kedua novel ini. Bagaimana ia memandang rasisme serta hubungan antara pria dan wanita. Kesimpulannya, terjawab sudah mana yang sebenarnya ditulis terlebih dahulu oleh Harper Lee.

Walau banyak mendapat kritikan, tapi pre-order untuk novel Harper Lee ini termasuk tinggi jumlahnya sejak pre-order untuk Harry Potter and the deathly hallows. Walau mungkin novel Go Set A Watchman bukan novel yang sempurna, tapi ini karya Harper Lee loh! Mengingat usianya yang sudah lanjut, bisa jadi hanya dua novel ini yang bisa dinikmati oleh pembaca. Dan penerbit Mizan mendapatkan hak untuk menerbitkan di Indonesia dengan mbak Esti yang bertugas sebagai penerjemah. 



Jadi tunggu apalagi? Pre-order sudah dimulai sejak tanggal 12 September 2015. Dan untuk mengiringi terbitnya novel Go Set A Watchman, Mizan juga meluncurkan aplikasi #GSAW yang bisa kamu donlot di Play Store. Dan bagi yang penasaran bisa tanya-tanya juga di akun media sosial mereka : GSAW

Selamat membaca dear #fictionholic and let’s say no to racism! 



0 Spots:

Post a Comment