Awali Dengan Kemauan, Putuskan Hubungan Dengan Tapi

Ingat pepatah lama yang berbunyi: dimana ada kemauan selalu ada jalan? Maka mulailah dengan kemauan. Niatkan dirimu untuk menulis. Kedengarannya sederhana saja, bukan? Memang. Tapi, yang sederhana ini, ternyata merupakan faktor penting sekali.

Memang benar, sering juga sebuah pekerjaan atau kegiatan dilakukan tanpa kemauan yang besar, mungkin malah ogah-ogahan atau asal-asalan, tetapi ketika sudah selesai, kamu merasa kagum, hasilnya kok, lumayan juga, bagus juga. Nah, apa yang dikerjakan asal-asalan saja, hasilnya sudah seperti itu, bayangkan kalau dikerjakan dengan kemauan, dengan niat yang sungguh-sungguh.

Satu hal yang membuat kemauan itu menjadi melempem adalah kata tapi, contohnya, "Saya ingin sekali menulis, tapi saya sibuk banget, nggak ada waktu sama sekali." Atau, "Sebetulnya saya berniat menulis novel, tapi kena writer's block, jadi kehilangan ide." Kemauan ada, niat sudah diumbar, TAPI-nya yang harus dihapus dari perbendaharaan kata agar kemauan itu dapat dilaksanakan.

TAPI adalah kata paling populer untuk membuat alasan. Semakin banyak jurus tapi dikeluarkan, akan semakin ahli juga alasan-alasan yang dapat kamu karang. Karena itu, berhenti melakukannya sekarang juga. Berhenti mengeluh dan mengasihani diri sendiri agar merasa nyaman dan membenarkan diri tidak menulis. Sebab, semakin panjang alasanmu, semakin jauh juga karanganmu dari kata tamat. 

Kalau, tahun ini kamu benar-benar mau memulai novelmu, mari buat perjanjian dengan diri sendiri, putuskan hubungan cintamu dengan si Tapi, kalau perlu pakai surat perjanjian seperti berikut ini.

Surat Perjanjian, Kontrak Kerja Menulis, Dengan Diri Sendiri:

Saya: (Sebutkan namamu di sini)
Sejak hari: (Cantumkan tanggal, hari dan tahun di sini)
Melakukan perjanjian dengan diri sendiri untuk berhenti mencari alasan, dan menghapuskan kata TAPI saat berhubungan dengan niat dan kemauan untuk menulis.

Saya berjanji kepada diri sendiri, untuk menyediakan waktu dan kesempatan menyelesaikan tulisan saya. Saya tahu bahwa saya mampu menyelesaikannya. Saya tahu bahwa saya pasti menyelesaikannya. Saya tahu bahwa saya mau menyelesaikannya. Saya tahu bahwa saya tidak akan berhenti sampai naskah tulisan saya selesai saya kerjakan.

Demikian perjanjian ini dibuat, dan mengikat saya dan naskah saya hingga selesai dikerjakan.

(Nama & Tanda Tanganmu di sini)

Silakan, salin isi surat perjanjian ini, kemudian tempelkan di meja kerja atau meja belajarmu, atau di tempat di mana kamu biasanya menulis. Kalau belum ada tempatnya, segera sediakan. Lalu, LAKUKANLAH.

1 comment:

  1. Kalo aku sih biasanya kalo mau nulis ya nulis aja, tak peduli hasilnya jelek atau bagus yg penting nulis dulu. biasanya sih aku nulis di media buku atau kertas, baru kalo ada niat lebih direvisi dibaca ulang baru deh diposting ke blog heheh

    ReplyDelete