Penting Untuk Peserta Tribute To Whitney


Pengumuman ini untuk para penulis yang telah mengirimkan naskahnya ke kami dalam even Tribute To Whitney.

Awalnya kami berjanji untuk mengusahakan agar upload bisa dilaksanakan pada tanggal 29 February ke Nulis Buku. Tapi ada satu hal yang terpaksa membuat kami menunda untuk upload naskah tersebut.

Kami akan mengirimkan email bagi semua penulis agar kalian membalasnya dalam waktu tiga hari. Balasan yang kami butuhkan adalah konfirmasi untuk menyatakan apakah kalian bersedia atau tidak bersedia untuk tidak menerima royalti untuk naskah yang kalian kirimkan.

Beberapa dari peserta sepertinya mengetahui even ini dari rekan yang lain sehingga besar kemungkinan mereka tidak membaca ketentuan kami di blog ini. Karenanya, untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari terpaksa kami merepotkan kalian semua untuk memberi konfirmasi pada kami.

Jika kalian tidak memberikan konfirmasi dalam waktu 3 hari maka kami tidak akan memuat cerpen kalian. Kalian akan kami anggap tidak setuju untuk tidak menerima royalti.

Mohon maaf ya telah merepotkan kalian semua tapi kami rasa ini penting untuk kita semua.

Terima kasih sebelumnya.

3 comments:

  1. walopun saya nggak ikut, saya bersedia lho kalo dikasih royalti :D

    ReplyDelete
  2. boleh, minta langsung sama Taman Baca Mahanani yaaaa... :)

    ReplyDelete
  3. Payahnya saya. Ternyata penting untuk selalu mantengin kampung fiksi ini ya... hehe saya sampai ketinggalan ajakan ini. Whitney bener2 mempengaruhi hidup saya, sampai2 saya nulis status di fesbuk:
    "5 hal nggak penting kenapa saya berduka dengan kepergian Whitney Houston (selain karena suara spektakulernya):

    1. Di masa ababil, karisma Whitney bikin saya cepat sadar bahwa kulit hitam itu bukan kutukan.
    2. Membebaskan rambut keriting saya, dan itu asyik, tanpa harus dikuncir melulu... (sempat kecewa waktu do’i lurusin rambut dan ternyata oke, terus saya ikutan juga... hihihi).
    3. Waktu ‘booming’ Film The Bodyguard, diam-diam hati saya berbunga sebab punya cowok berkulit putih itu mungkin dan nggak aneh.
    4. Lewat Whitney, saya ‘kenal’ penyanyi cewek kulit hitam lain dengan berjuta penggemar, dan akhirnya merasa nyaman tinggal di negara yang mayoritas penduduknya lebih kagum dengan kecantikan cewek indo.
    5. Berbekal belajar suara Whitney, saya belajar ekspresi dan improvisasi. Saya percaya diri dengan pura-pura cantik di atas panggung. Bisa bayar kuliah sendiri dan bisa sedikit hidup ‘normal’ sebagaimana layaknya perempuan, heheh.

    Lima hal nggak penting itu akhirnya menjadi penting buat saya. Whitney wafat dalam perjalanan hidup yang habis-habisan. Saya masih hidup karena tersemangati perjalanan Whitney, habis-habisan."

    Hehehe,.. andaikan saya ikutan, tentu gak kepikir/peduli soal royalti sama sekali..

    Salut untuk Kampung Fiksi! :D

    ReplyDelete