Puisi Yusep Hendarsyah

Malam menggigil
Aku sendiri dalam derasnya hujan
Sementara binatang bumi menderu berbunyi
Dan kembali aku terdiam menyepi


Angin bersimbahlah
Membawa cerita tentang mawar hitam
Mencari  akar kehidupan
Meski kering karena air tak berkesudahan


Cari aku dahan-dahan basah
Hijau lumut membungkus sulur-sulur kehidupan
Menyeruak kepompong yangterbungkus sutra
Terbang menjadi kupu-kupu sejati
Nan indah tanpa nama


Cari aku kawan
Diselasar jalanan penuhsesak pedagang menjaja makanan
Dipenuhi tawa canda pesimpistis anak-anak jalanan

Dan dibawah bayang-bayang ketiak kemewahan penuh semu

Cari aku kawan karena dia ada dalam hati


Sinarilah dia
Beri cahaya meski hanya sesaat
Agar tak tersesat olehjebakan-jebakan interupsi laknat
Menjadi kelam bagai onggok daging termakan harimau lapar.
Basuhi dirimu dengan air suci
Kenali gerakannya agar kau mengenali siapa penciptamu
Lakukan apa yang mesti kau lakukan
Sesungguhnya doa pun penuh tantangan



Cari aku di sisi ratapan tak ber ayah dan tak beribu
Disanalahkau temukan kedamaian terdalam

1 comment:

  1. Seorang musafir yang tersesat mencari, di antara diksi dan bait-bait puisi Mas Yusep, dan menemukan kedamaian di dalamnya.. :)

    Puisi yang filosofis, Mas Yusep.

    Tabik :)

    ReplyDelete