Malam menggigil
Aku sendiri dalam derasnya hujan
Sementara binatang bumi menderu berbunyi
Dan kembali aku terdiam menyepi
Angin bersimbahlah
Membawa cerita tentang mawar hitam
Mencari akar kehidupan
Meski kering karena air tak berkesudahan
Cari aku dahan-dahan basah
Hijau lumut membungkus sulur-sulur kehidupan
Menyeruak kepompong yangterbungkus sutra
Terbang menjadi kupu-kupu sejati
Nan indah tanpa nama
Cari aku kawan
Diselasar jalanan penuhsesak pedagang menjaja makanan
Dipenuhi tawa canda pesimpistis anak-anak jalanan
Dan dibawah bayang-bayang ketiak kemewahan penuh semu
Cari aku kawan karena dia ada dalam hati
Sinarilah dia
Beri cahaya meski hanya sesaat
Agar tak tersesat olehjebakan-jebakan interupsi laknat
Menjadi kelam bagai onggok daging termakan harimau lapar.
Basuhi dirimu dengan air suci
Kenali gerakannya agar kau mengenali siapa penciptamu
Lakukan apa yang mesti kau lakukan
Sesungguhnya doa pun penuh tantangan
Cari aku di sisi ratapan tak ber ayah dan tak beribu
Disanalahkau temukan kedamaian terdalam
Aku sendiri dalam derasnya hujan
Sementara binatang bumi menderu berbunyi
Dan kembali aku terdiam menyepi
Angin bersimbahlah
Membawa cerita tentang mawar hitam
Mencari akar kehidupan
Meski kering karena air tak berkesudahan
Cari aku dahan-dahan basah
Hijau lumut membungkus sulur-sulur kehidupan
Menyeruak kepompong yangterbungkus sutra
Terbang menjadi kupu-kupu sejati
Nan indah tanpa nama
Cari aku kawan
Diselasar jalanan penuhsesak pedagang menjaja makanan
Dipenuhi tawa canda pesimpistis anak-anak jalanan
Dan dibawah bayang-bayang ketiak kemewahan penuh semu
Cari aku kawan karena dia ada dalam hati
Sinarilah dia
Beri cahaya meski hanya sesaat
Agar tak tersesat olehjebakan-jebakan interupsi laknat
Menjadi kelam bagai onggok daging termakan harimau lapar.
Basuhi dirimu dengan air suci
Kenali gerakannya agar kau mengenali siapa penciptamu
Lakukan apa yang mesti kau lakukan
Sesungguhnya doa pun penuh tantangan
Cari aku di sisi ratapan tak ber ayah dan tak beribu
Disanalahkau temukan kedamaian terdalam
Seorang musafir yang tersesat mencari, di antara diksi dan bait-bait puisi Mas Yusep, dan menemukan kedamaian di dalamnya.. :)
ReplyDeletePuisi yang filosofis, Mas Yusep.
Tabik :)