Aku Masih Belajar (1)
Aku terdiam dalam sebuah suasana
Berusaha mencari kata untuk sebuah sajak
Mata tak terpejam karena tergerus kopi
Yang ku seruput dalam
Melayang akalku
Pada halusinasi yang membangkitkan imajinasi
Bergegas aku goreskan kepada kertas
Yang sejak tadi kosong tak bertanda
Tumpah ruah kini
Penuh
Tak beraturan
Namun tak mengapa
Aku masih belajar
Menulis kata menjadi sebuah Sajak
Sajak kepada para pujangga tua
Yang bisa menilai
"CINTA"
Romantisme dari sebuah kata "CINTA"
Ketika pertama kali tumbuh
siraman rindu begitu sering
bila satu hari tak bertemu
kian menghilang ketika timbul perasaan jenuh
Dapatkah mempertahankan...???
Hanya hati yang tak terbelenggu yang bisa menjawab
Sejauh Mana Makna kata itu
Dua
Aku hidup diantara dilema
Antara kebenaran atau kebohongan
Antara putih atau hitam
Pekat gelap atau terang benderang
Tipis
Beda antaranya tiada yang tau
Bahkan makna yang ada seakan tenggelam
Aku hidup diantara dua
Sisi pembeda atau penyatu
Sisi Pembuka atau penutup
Terbagi hingga dimana muara
Aku ingin menjadi satu
Berlari menghindari dua
Yang menjadi dewa bagi kebingungan
Derita
Mata ini merah
Potret itu terpampang jelas
Satu dari sekian
Yang mampu merubah mata ini kembali jernih…
Putih
Aku adalah Putih
Seumpama kamu adalah aku
Apa yang akan kamu lakukan ?
Ditengah hitam yang meraja…
Palembang, 15 Juni 2011
by : Primawan
FB : Prima.Wan
Email : Patriarka31@gmail.com
Puisi-puisi Prima Wan (2)
- By Unknown
- On June 18, 2011
- No Comment
0 Spots:
Post a Comment