Puisi-Puisi Granito Ibrahim

Bulan biru

di wajahmu ada bulan
aku melihatnya di bangku taman
bulan biru lingkar pendar untaian
nada-nada lirih lantun perlahan
sebaris isak yang kau tahan

di wajahmu ada bulan purnama
bergemintang bulir air mata
sesekali jatuh lalu kuseka
luruh bersama sejumlah rasa
tentang lanjut cinta kita

di wajahmu bulan membiru
tanpa kata, hening dan gagu
meski kucoba ayu merayu
tak hilang lara pada rupamu
renda kasih kita diurai sang waktu


Menanti Pagi

sebaris gunung dan hutan jati,
angin membawa kabar pohon yang hilang
gemah dan ripah tinggal prasasti,
hingga jalak terbang di atas tanah gersang.
taman hijau berbunga melati,
harumnya kini musnah terbang melayang
sedih hati rakyat tiada terperi,
negeri ini bagai pagi tak kunjung menjelang.


Granito - Juni 2011

0 Spots:

Post a Comment